Dalam sambutannya, Wadanyon B Pelopor Kompol Ojang S.Sos., MM, yang mewakili Danyon B Pelopor AKBP Andiyano S.K.M., menjelaskan bahwa wilayah Indonesia memiliki kerawanan bencana alam akibat kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang mempengaruhi terjadinya bencana. Menurut Kompol Ojang S.Sos., MM, peristiwa bencana alam, baik yang disebabkan oleh alam, non-alam, maupun faktor manusia, dapat menimbulkan kerugian besar, mulai dari korban jiwa, kerusakan lingkungan, hingga dampak psikologis yang mengganggu kehidupan masyarakat.
Kompol Ojang S.Sos., MM juga menekankan bahwa meskipun peraturan seperti Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana sudah ada, kesadaran masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana masih rendah. Berbagai kendala, seperti kurangnya pemahaman tentang karakteristik bencana dan risiko yang ada, serta kurangnya pelatihan secara teratur dan terpadu, menjadi tantangan utama dalam meningkatkan kesiapsiagaan.
“Kesiapsiagaan bencana harus menjadi budaya, dan bukan sekadar formalitas. Kami berharap melalui apel ini, seluruh anggota Batalyon B Pelopor bisa turut mengedukasi masyarakat untuk lebih siap menghadapi bencana, serta mempersiapkan diri menghadapi perayaan Nataru dengan aman,” jelas Kompol Ojang S.Sos., MM.
Selain kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, Kompol Ojang S.Sos., MM juga menegaskan bahwa Batalyon B Pelopor akan memainkan peran krusial dalam pengamanan Nataru 2025. Dalam periode liburan yang biasanya disertai lonjakan arus lalu lintas, keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi prioritas. Oleh karena itu, kesiapan fisik, mental, serta kelengkapan peralatan dan kendaraan dinas sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran perjalanan masyarakat yang merayakan liburan akhir tahun.
“Batalyon B Pelopor tidak hanya bertugas mengantisipasi bencana alam, tetapi juga siap mengamankan berbagai potensi gangguan yang dapat terjadi selama perayaan Nataru. Kami akan memastikan jalan-jalan utama dan tempat keramaian tetap aman dan tertib. Personel kami siap diterjunkan untuk menjaga kelancaran lalu lintas dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.
Apel siaga ini juga mengedepankan prinsip gotong royong dan kemitraan antara instansi pemerintah, lembaga usaha, serta masyarakat. Melalui kolaborasi yang erat, diharapkan seluruh pihak dapat bersama-sama menciptakan budaya aman dan mengurangi potensi korban jiwa akibat bencana atau kecelakaan lalu lintas selama Nataru.
Dengan kesiapsiagaan yang matang dan semangat kebersamaan, Batalyon B Pelopor siap menjalankan peran pentingnya dalam memastikan keamanan dan kelancaran liburan Nataru 2025. Serta, siap turun tangan untuk merespons bencana alam yang mungkin terjadi, memberikan rasa aman bagi masyarakat, dan mengurangi dampak buruk yang dapat ditimbulkan.
Bersama, Kita Wujudkan Nataru yang Aman dan Tertib
