Sebanyak 19 pondok pesantren di Kota Lubuklinggau yang tergabung dalam forum ini, dengan total jumlah santri mencapai 6800 orang, ustadzah 540 orang, dan ustadz 499 orang, tanpa memperhitungkan staf dan pegawai lainnya. Ketua DPD Forpess Kota Lubuklinggau masa khidmad 2023-2027, Ust Ahmad Fikri, menyampaikan data ini sebagai gambaran keberagaman dan keberlanjutan pendidikan di pondok pesantren.
Ketua DPD Forpess Provinsi Sumsel, Arwani Arsyad, dalam sambutannya menekankan bahwa pondok pesantren juga memiliki hak yang setara dengan sekolah lain untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan, memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan masyarakat.
Pj Sekda, H Tamri, juga ikut memberikan sambutan dan menyatakan bahwa pondok pesantren merupakan andalan dalam bidang pendidikan, terutama bagi masyarakat di sekitar Kota Lubuk Linggau yang banyak menuntut ilmu di kota ini.
Acara ini dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, H Kahlan Bahar, perwakilan Dandim 0406 Lubuk Linggau yang diwakili oleh Pa Sandi Kodim 0406 Lubuk Linggau, Letda Cku Herman DC, Kakan Kemenag, H Hasanudin, Ketua ICMI, H Sulaiman Kohar, serta perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan di Kota Lubuk Linggau. Pelantikan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pondok pesantren dan pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pembinaan karakter di Kota Lubuklinggau.(Tim)
