DETIK TV SUMSEL | Lubuk Linggau
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Lubuk Linggau diduga menjadi korban penganiayaan hingga rawat inap, mendengar peristiwa tersebut kini SMP N 2 Lubuk Linggau menjadi pusat perhatian publik (5/6/23)
Lebih lanjut siswa diduga menjadi korban penganiayaan teman sekolahnya hingga rawat inap, saat di konfirmasi seorang Guru SMP N 2 Lubuklinggau membenarkan bahwa perkelahian/penganiayaan siswa di dalam sekolahnya itu memang benar terjadi.
Kejadian tersebut menimpah siswa SMP Negeri 2 Lubuklinggau yang inisial Pd, yang mengalami luka bengkak di bagian mata kanan dan bagian tubuh lain pada hari Jumat, (26/05/2023) hingga rawat inap selama 3 hari di rumah sakit Arbunda lubuklinggau.
Namun menurut keterangan salah satu guru matematika itu, ia anggap selesai karena merasa sudah ditengahi usai kejadian. "Soal adanya korban luka sampai dirawat inap dan diproses di kepolisian itu diluar wewenang kami", katanya.
Mediasi yang dilakukan antar murid oleh Guru Piket saat itu dianggap sudah selesai, menurut Pihak Sekolah, pada Tim Detiktvsumsel. senin (05/06/2023)
Beliau menambah "Anda lihat murid sebanyak ini, bagaimana kami mengawasinya ?", tanyanya sebagai Guru saat wawancara.
Tim detiktvsumsel bertanya soal pengawasan dan pengamanan apa saja yang telah ada di SMP 2 saat ini ? Guru tersebut menjawab bahwa "Pengawasan sudah ada dalam bentuk aturan tata tertib siswa dan saat mereka masuk diterima di sekolah ini sudah ada surat pernyataan masing-masing siswa untuk mematuhi tatib tersebut, pengamanan lain, tidak ada. "Sampai di sini lah upaya kami, apa adanya.., setuju dengan Sekolah SMP 2 silahkan, tidak setuju juga tidak apa², inilah kami ", ujarnya saat di wawancarai.
Lebih lanjut menurutnya, "soal pengamanan Satgas yang dibentuk dari siswa tidak efektif karena bisa menambah masalah", disampaikan pada wartawan detiktvsumsel.
Lebih jauh untuk upaya sekolah mendamaikan antar pihak siswa yang terlibat penganiayaan, tidak melalui tahap pemanggilan masing-masing Orangtua siswa , mengingat keterangan orang tua korban, menurutnya kedatangan orangtua korban atas inisiatif sendiri ke sekolah untuk menanyakan kejadian yang dialami anaknya, kini kasus tersebut berbuntut panjang hingga pada pelaporan ke pihak Kepolisian.
Sampai saat ini Kepala Sekolah SMPN2 Lubuk Linggau tersebut terkesan tertutup dan alergi kepada wartawan, No Ponsel ataupun WhatsApp Kepsek pun tidak diketahui para Guru lain, saat Wartawan datang ke SMP 2 (Ferry/....)