DETIK TV SUMSEL | BENGKULU
Menjelang kunjungan Presiden Republik Indonesia Ir. Jokowidodo ke Bengkulu ribuan massa akan mengelar aksi damai, ribuan massa tersebut gabungan dari Masyarakat lima Desa penyangga PT. Agricinal, yakni Desa Pasar Sebelat, Desa Talang Arah, Desa Suka Negara, Desa Suka Medan dan Desa Suka Merindu, diperkirakan mencapai 1.500 hingga 2000 massa yang akan menggelar aksi damai pada (8/5/23) mendatang.
Ribuan massa tersebut dibawah komando Forum Masyarakat Bumi Pekal (FMBP), dijadwalkan titik lokasi aksi damai tersebut tempat di halaman kantor induk PT Agricinal-Sebelat, Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara.
Sementara itu saat dikonfirmasi Ketua Forum Masyarakat Bumi Fekal (FMBP) Sumarlin mengatakan, dia membenarkan adanya agenda gabungan Masyarakat dari lima desa penyangga yang akan menggelar aksi damai dihari senin mendatang (8/5).
Adapun tujuan aksi damai ujar Sumarlin, untuk menyampaikan aspirasi terkait 3 poin tuntutan masyarakat yang sampai hari ini belum ada tindakan konkret, dari perusahaan maupun jajaran terkait di pemerintahan, Ungkapnya'. Masyarakat mendesakan untuk melakukan pemindahan lokasi lahan 77 H, yang mana selama ini lahan tersebut di rancang untuk pemukiman Masyarakat di Desa Pasar Sebelat, karena lahan tersebut berpotensi Aberasi dengan itu Masyrakat mendesak agar di pindahkan kelahan yang lebih layak. Adapun tuntutan kedua (2) Masyarakat mempertanyakan pemasangan patok tapal batas HGU perusahaan PT. Agricinal. Tuntutan ke tiga (3) Masyarakat mempertanyakan kewajiban perusahaan untuk membangun kebun plasma untuk Masyrakat Desa penyangga, Ungkapnya'.
Lebih lanjut Sumarlin mengatakan, ada sekitar 1.000 sampai 1.500 masa dari lima desa penyangga yang akan menggelar aksi, titik kumpul aksi pada hari Senin itu nantinya terpusat dari rumah makan areal Jembatan Panjang Desa Pasar Sebelat, setelah itu masa akan bersama-sama datang menuju ke kantor induk PT Agricinal untuk menggelar aksi, Ungkap Sumarlin Kepada wartan (4/5).
Sumarlin juga menambahkan, selain menyampaikan tiga (3) pokok poin tuntutan tersebut , Kami juga akan meminta klarifikasi langsung dari perusahaan terkait laporan BPN Kanwil kepada pihak Kementerian yang sempat mengeklaim bahwa patok batas HGU sudah terpasang. Sementara sampai hari, ini kami di desa belum pernah mengetahui adanya pemasangan patok batas yang dimaksud itu," imbuhnya.
Lebih jauh Sumarlin juga memastikan rencana aksi damai ini telah dikoordinasikan kepada seluruh jajaran yang terkait, khususnya di lingkungan Polres Bengkuku Utara dan managemen PT Agricinal. Harapan kami pada aksi berlangsung nanti managemen perusahaan bisa menemui kami ujarnaya' dan seluruh poin tuntutan yang menjadi harapan masyarakat di lima desa penyangga ini bisa terakomodir," Tutupnya(TIM)